ADAGIUM buku adalah jendela dunia, di mana kita bisa melihat isi dunia tanpa melakukan perjalanan, hanya cukup membaca sebuah halaman, terlampau sering didengar dan kiranya benar. Dengan membaca buku, kita dapat mengintip isi dunia, bahkan menjajagi tempat-tempat indah, unik, hingga seram tanpa beranjak, cukup dengan menciptakan imajinasi.
Buku adalah penanda peradaban, bukti fisik ilmu pengetahuan, juga dapat menjadi pedoman. Dalam beberapa tahun hingga dekade ini, bukan hanya isi buku yang kian bervariasi, namun juga cara membaca buku yang kian beragam. Mulai dari buku cetak, e-book, hingga audiobook. Perkembangan teknologi dan digitalisasi menjadi salah satu pengaruh yang mewarnai ragamnya cara membaca buku.
Salah satu cara yang paling lazim sejak pra dan pasca digitalisasi adalah membaca buku cetak. Dengan membaca buku cetak, ada kesan serta nuansa autentik ketika membacanya. Lalu, sebenarnya, apa itu buku cetak?
Buku cetak merupakan bentuk fisik buku, lengkap dengam lembaran-lembaran halaman kertas, yang kemudian diikat menjadi satu kesatuan dalam sampul buku. Biasanya, jenis kertas yang digunakan dalam lembaran-lembaran halaman kertas, dengan sampul buku berbeda. Sampul buku tampak agak tebal, sebagai usaha melindungi halaman-halaman yang merupakan isi buku.
Buku cetak, tidak hanya memuat informasi (modul, pelajaran, data, dan lain sebagainya) namun juga memuat cerita serta puisi. Buku cetak mampu mengajak kita menyelami pikir, membangunkan imajinasi, mengajak jalan-jalan tanpa beranjak, juga mampu memberikan pemahaman-pemahaman baru, dan memperkuat pemahaman-pemahaman lama.
Di pelajaran Bahasa Indonesia, pembagian ini kita kenal sebagai buku fiksi dan buku non fiksi. Buku fiksi merupakan jenis buku cetak yang memuat karya fiksi, sebuah khayalan, rekaan yang sengaja dibuat oleh pengarangnya. Sedangkan buku non fiksi, merupakan buku cetak yang memuat informasi berdasarkan data-data aktual, hasil penelitian ilmiah, juga kejadian nyata.
Sementara itu, buku cetak juga disusun dalam aturan-aturan format tertentu. Aturan ini, dikenal sebagai tata letak buku atau lay out buku. Lay out buku merupakan proses yang penting dalam membuat naskah yang siap cetak menjadi sebuah buku.
Hal dasar yang penting dalam proses lay out buku adalah membuat format ukuran buku, serta marjin buku, supaya buku hasil cetakannya nanti nyaman untuk dibaca. Pada tata letak buku, terdapat sampul depan, sampul belakang, serta konten atau isi buku.
Pada bagain sampul, memuat identitas buku, mulai dari judul, sub judul, nama penulis, nama penerbit, ISBN, barcode, hingga ulasan singkat atau sinopsis dari isi buku. Identitas buku, memudahkan kita dalam mencari buku cetak yang menjadi minat. Identitas buku, juga mampu menjembatani pembaca dalam mengintip isi buku.
Selain itu, membaca buku cetak ternyata memilih segudang manfaat. Selain dapat membuat kita menyentuh kertas, membolak-balikan halaman, hingga mencium aromanya (bibliosmia), membaca buku cetak membuat kita jauh lebih fokus, dengan minim gangguan, membaca buku cetak membuat lebih sedikit kelelahan mata.
Kini, buku cetak tidak hanya tersedia secara luring (perpustakaan, taman baca, atau toko buku) tetapi juga tersedia secara daring(marketplace, seperti Shopee dan Tokopedia). Kamu bisa memesan dan membeli buku cetak di toko daring kesayanganmu, atau malah berencana menerbitkan hasil karyamu dalam bentuk buku cetak? Kami siap memfasilitasi karyamu lho! [istiqbalul fitriya-red.]
Silakan lanjut membaca Mengenal Buku Cetak (Bagian II)