Penerbit Buku

Untitled (600 × 250 px)

Lima Hal yang Perlu Kamu Persiapkan sebelum Mengirimkan Naskah ke Penerbit

Sumber: modifikasi canva oleh tim desainer web

BAGI sebagian orang, terutama yang menyukai aktivitas menulis, menerbitkan buku merupakan impian yang keren. Selain memiliki nilai prestis tersendiri, menerbitkan buku juga dapat menjadi investasi di masa depan. Ketika bukumu kemudian dibaca oleh banyak orang dan bahkan dibicarakan, maka kamu juga secara tidak langsung menyumbang perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan.

Seorang penulis drama Amerika, Tennessee Williams mengatakan bahwa profesi penulis lebih berat dibandingkan dengan banyaknya profesi yang melelahkan di dunia ini, oleh karenanya menulis atau bahkan menerbitkan buku adalah bekerja keras. Dengan demikian bagi kamu yang ingin menerbitkan buku, kamu perlu mempersiapkan beberapa hal penting dan mendasar ini sebelum mengirim ke penerbit tujuanmu. Berikut penjelasannya.

1. Persiapkan Naskah Secara Lengkap beserta Data Diri
Hal pertama sebelum kamu mengirikan naskah ke penerbit adalah melengkapi naskah serta data diri. Kamu harus memastika jika naskahmu benar-benar sudah final, dilengkapi dengan sinopsis dan data diri. Biasanya, kamu juga dituntut untuk melengkapi surat pernyataan orisinalitas karya, untuk meyakinkan bahwa naskah yang kamu kirim merupakan naskah asli yang kamu buat, bukan jiblakan, saduran, apalagi plagiarisme.
Pastikan naskah yang kamu kirimkan sudah lengkap, agar kamu tidak perlu menyicil secara terpisah bab-demi bab. Sehingga dewan redaksi ataupun editor penerbit akan lebih mudah menilai kelayakan naskahmu. Selain itu, penting pula mempersiapkan sinopsis untuk memberikan gambaran secara lengkap isi buku yang ingin kamu terbitkan. Usahakan kamu dapat merangkum cerita awal hingga akhir secara jelas dan singkat. Kemudian, cantumkan pula data dirimu sedetail mungkin.

2. Perhatikan Format Penulisan
Selanjutnya, kamu perlu memperhatikan peraturan format tulisan yang akan kamu kirimkan. Secara teknis, naskah yang kamu kirimkan harus diketik dengan rapi dalam format Miscrosoft Word, dengan ukuran kertas  A4 dan marjin 2-2-2-2 (kanan-kiri-atas-bawah),  dengan jenis huruf  Times New Roman, berukuran 12, serta memiliki jarak spasi 1,5.
Selain itu, kamu perlu memperhatikan format dari sistematika penulisan. Secara umum, sistematika naskah berisi berikut:
-Halaman judul
-Kata pengantar atau pengantar atau prolog
-Daftar isi
-Isi naskah
-Lampiran-lampiran; daftar pustaka, epilog, penutup, serta biodata penulis
-Testimoni atau endorsement (jika ada)

3. Pisahkan Teks dengan Ilustrasi
Selanjutnya, apabila naskahmu dilengkapi dengan ilustrasi, foto, grafik, ataupun gambar, kamu harus mengirimkannya dalam file yang terpisah agar resolusinya tidak rusak saat dilayout. Jangan lupa beri keterangan lengkap ilustrasi, foto, gambar, atau grafik tersebut merupakan penjelasan dari bagian mana pada naskah yang kamu tulis.

4. Sertakan Blurb untuk Kover Belakang
Beberapa orang menganggap bahwa sinopsis dan blurb adalah satu hal yang sama. Secara sekilas, memang terlihat sama, namun jika kita dapat menyelaminya lebih jauh, ada perbedaanya. Jika sinopsis dapat menjelaskan secara lengkap isi kandungan buku, blurb tidak. Blurb, hanya menyuguhkan potongan cerita tanpa memberikan akhir ceritanya dengan harapan membuat pembaca lebih penasaran dan memutuskan untuk membeli buku tersebut.
Dengan kata lain, blurb merupakan salah satu jenis konten promosi sebuah buku yang  tertera di back cover atau sampul belakang buku.  Tulis blurb dengan bahasa yang menarik dan singkat, yakni satu sampai dua paragraf saja.

5. Lakukan Self Editing
Selanjunya pastikan naskah yang kamu kirimkan sudah kamu teliti dengan baik atau sudah melewati self editing. Self editing merupakan kegiatan mengedit mandiri yang dilakukan oleh penulis untuk mengurangi kata-kata yang salah ketik, tanda baca yang berantakan, atau format penulisan yang masih keliru. Melakukan pengecekan ulang sebelum mengirimkan naskah ke penerbit adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan.  
Ambillah jeda waktu sebelum melakukan self editing.  Hal ini dikarenakan  saat kamu secara intens menulis dan mengedit dalam satu waktu, maka biasanya akan sulit untuk menemukan kesalahan pada naskah. Untuk itu,  jauhkan diri kamu dari naskah terlebih dahulu selama beberapa hari agar kamu dapat fokus dan memposisikan diri sebagai penyunting, sehingga saat melakukan self editing seakan naskah tersebut ditulis oleh orang lain dan demikian, biasanya lebih mudah untuk menemukan kesalahan yang ada di dalamnya.

Jika kamu memiliki banyak ide dan tulisan yang belum dipublikasikan, daripada hilang atau terhapusdi dalam laptopmu, lebih baik kamu mendokumentasikannya menjadi sebuah buku. Kamu dapat berkonsultasi dengan tim profesional dari tim kami dan mendapatkan fasilitas yang terbaik dari kami, yuk![istiqbalul fitriya-red.]

Ayo pesan sekarang!