DENGAN hadirnya banyak buku melalui penerbit, maka perlu adanya database untuk mengintervertarisasi dari jutaan bahkan bermiliar-miliar buku yang diterbitkan di seluruh dunia. Dan, International Standard Book Number atau ISBN (Nomor Buku Standar Internasional) merupakan usaha identifikasi yang unik untuk buku-buku yang digunakan secara komersil. Ini merupakan usaha baik untuk update direktori penjualan buku dan data base bibliografi sehingga informasi tentang suatu buku dapat diperoleh dengan mudah.
Namun demikian, bau-baru ini (setidaknya tahun 2022 lalu), terdapat teguran dari Badan Internasional ISBN di London, untuk Perpusnas sebab produksi buku di Indonesia dianggap tidak wajar dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020—saat pandemi menyerang kita semua—buku yang diberi ISBN mencapai angka 144.793 judul, padahal saat tahun 2021 hanya mencapai 63.398 judul saja.
Perlu diketahui bersama, Indonesia mendapatkan nomor khas blok ISBN adalah 978-62 dengan jatah ISBN sebanyak satu juta ISBN. Dengan banyaknya lonjakan produksi buku di Indonesia, diperkirakan nomor tersebut akan mencapai angka 1 juta dalam rentang waktu 10 tahun. Padahal, di beberapa negara, menghabiskan satu juta nomor ISBN lebih dari 15 tahun, bahkan ada yang mencapai 20 tahun.
Untuk itu, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) hasil dengan kesepekatan beberapa pihak, kemudian memberikan beberapa batasan, yakni tidak memperbolehkan penggunaan ISBN bagi penulis atau penulis yang hanya menjual jumlah sedikit, sebab ISBN kini tidak mengeluarkan nomor barcodenya untuk penerbitan buku dalam jumlah waktu yang terbatas. Dan dengan adanya pembatas ini, maka munculan QRCBN.
Mengenal QRCBN
QRCBN (Quick Respon Code Book Number) merupakan aplikasi pengidentifkasi buku dengan teknologi terbaru dengan QR Code sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Layanan QRCBN sepenuhnya gratis, dan setiap buku yang terbit akan memiliki nomor identifikasi yang berbeda. QRCBN menerbitkan QR Code identifikasi buku untuk perusahaan penerbitan, swasta, instansi pemerintah, maupun self publishing.
Perbedaan QRCBN dan ISBN
Berbeda dengan ISBN yang memerlukan waktu cukup lama karena harus menunggu antrian, proses QRCBN lebih praktis. Meskipun ISBN dan QRCBN sama-sama legal, serta dapat dipindai dan memiliki fungsi yang sama yakni seputar identitas buku—kover, penulis, judul buku, dan lain sebagainya—namun, QRCBN lebih modern karena dapat dipindai melalui gawai. Penggunanannya juga lebih mudah sebab tinggal scan barcode langsung muncul identitas buku. Selain itu, lewat scan barcode juga kita dapat membeli dan membayar langsung melalui link yang terdapat QRCBN, sehingga mudah melakukan transaksi secara real time, di mana pun, dan kapan pun.
Apakah kalian membutuhkan kedua hal ini untuk menerbitkan buku kalian? Kami siap memfasilitasi tentunya. [istiqbalul fitriya-red.]