Virus dan Kutu di Jendela Dunia
Rp69.000 Rp58.000
Masih dengan kesan enigmatik menyusuri esai kebahasaan, saya sangat berterima kasih kepada para redaktur (bahasa) media cetak sekaligus media daring yang memuat ataupun tidak memuat tulisan saya. Beberapa media biasanya memiliki rubrik tersendiri untuk esai kebahasaan. Rubrik ini seperti percikan; cenderung kecil dan cepat tapi jelas ada. Percobaan pertama mengirim esai bahasa selalu membuat saya gugup dan bersemangat—saya akan menjadi tamu yang dipersilakan masuk dan duduk atau tetap konsisten berkunjung meski selalu menunggu di depan pintu. Sebagai seorang amatir, saya merasa terhormat dekat-dekat ruang kebahasaan ini.
Berbahasa dengan ragam peristiwa dialaminya, melampaui fungsi secara baik dan benar. Bahkan dalam ketidakbaikan ataupun ketidakbenarannya, kita masih menemukan sisi keindahan bahasa. Bahasa terasa dinamis dalam proses akulturasinya, bertambah rasa dalam proses gado-gadonya, justru dekat melalui keasingannya, dan melankolis ketika bertambah penutur meninggalkannya.
===============
Penulis: Setyaningsih
Cetakan Pertama, Desember 2024
13 x 19 cm, 170 halaman
ISBN sedang proses
Virus dan Kutu di Jendela Dunia
Rp69.000 Rp58.000
Masih dengan kesan enigmatik menyusuri esai kebahasaan, saya sangat berterima kasih kepada para redaktur (bahasa) media cetak sekaligus media daring yang memuat ataupun tidak memuat tulisan saya. Beberapa media biasanya memiliki rubrik tersendiri untuk esai kebahasaan. Rubrik ini seperti percikan; cenderung kecil dan cepat tapi jelas ada. Percobaan pertama mengirim esai bahasa selalu membuat saya gugup dan bersemangat—saya akan menjadi tamu yang dipersilakan masuk dan duduk atau tetap konsisten berkunjung meski selalu menunggu di depan pintu. Sebagai seorang amatir, saya merasa terhormat dekat-dekat ruang kebahasaan ini.
Berbahasa dengan ragam peristiwa dialaminya, melampaui fungsi secara baik dan benar. Bahkan dalam ketidakbaikan ataupun ketidakbenarannya, kita masih menemukan sisi keindahan bahasa. Bahasa terasa dinamis dalam proses akulturasinya, bertambah rasa dalam proses gado-gadonya, justru dekat melalui keasingannya, dan melankolis ketika bertambah penutur meninggalkannya.
===============
Penulis: Setyaningsih
Cetakan Pertama, Desember 2024
13 x 19 cm, 170 halaman
ISBN sedang proses