Konstitusi seringkali dipandang sebagai dokumen hukum tertinggi yang mengatur struktur kekuasaan, hak-hak warga negara, dan prosedur pemerintahan. Namun, pandangan ini, meski akurat secara teknis, gagal menangkap dimensi yang lebih dalam dan subtil dari sebuah konstitusi. Lebih dari sekadar kerangka hukum, konstitusi dapat diinterpretasikan sebagai kitab moral bangsa yang memuat nilai-nilai fundamental, aspirasi kolektif, dan cita-cita luhur sebuah masyarakat. Konsepsi ini mengharuskan kita untuk melampaui pendekatan positivistik yang sempit, dan merangkul sebuah tafsir transendental terhadap norma dasar negara. Tafsir ini mengkaji konstitusi tidak hanya dari apa yang tertulis (teks), tetapi juga dari apa yang diimani (jiwa) oleh rakyat, sebuah pemahaman yang krusial dalam konteks politik hukum yang dinamis dan sarat makna.

85.ooo

KONSTITUSI SEBAGAI KITAB MORAL BANGSA: Tafsir Transendental Terhadap Norma Dasar Negara

SUDIAR KOKODAKA