Penerbit Buku

Untitled (600 × 250 px)

Alur Cetak Buku

DI tengah laju perkembangan teknologi alat rekam, tulisan tetap menjadi penting karena memberikan pengalaman yang baru—imajinasi, keluasan makna, hingga melahirkan pemikiran-pemikiran baru—dan dengan mencetaknya menjadi sebuah buku adalah sebuah usaha menjaga ingatan. Tulisan merupakan bagian dari peradaban, itu pasti. Dan buku merupakan usaha untuk menjaga ingatan-ingatan dari peradaban tersebut.

Mencetak buku tidak berhenti hanya menjaga ingatan-ingatan. Bagi penulis maupun pembaca, cetak buku juga dapat menjadi bagian dari metode pembelajaran. Sama halnya dengan pintu gerbang yang tidak jelas batasnya, proses membaca juga tak jelas kapan berakhirnya.

Bagi kamu yang memutuskan menulis kemudian berniat untuk mencetaknya menjadi sebuah buku, tidak hanya kamu turut menjaga ingatan dan menyebarluaskan pengetahuan. Di zaman serba mudah karena teknologi seperti sekarang ini, menulis dan mencetak buku juga dapat meningkatkan personal branding, berbagi pengalaman dan pengetahuan, menambah portofolio, menambah penghasilan, hingga sebuah usaha dari investasi di masa depan.

Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan untuk mencetak buku? Dan bagaimana alur cetak buku tersebut? Berikut ini penjelasan teknisnya secara garis besar.

Naskah diterima dari pihak yang akan mencetak buku. Setelah itu, naskah akan diproses oleh bagian layouter untuk diseting atau disesuaikan dengan mesin cetak yang digunakan. Setelah penyetingan selesai, layouter akan berkomunikasi dengan pihak operator untuk mencetak isi maupun kover buku (jika menggunakan mesin cetak offset, akan dilakukan plat terlebih dahulu, ada plat berbahan baku kertas atau plat berbahan baku seng). Setelah keduanya selesai, kover buku akan dilaminasi terlebih dahulu sebelum memasuki proses binding atau penjilidan. Setelah laminasi, pemotongan kertas sesuai ukuran dilakukan dengang memberi ruang kertas yang dihitung untuk pengeleman. Setelah itu, penyusunan halaman dan kemudian penjilidan yang dilakukan dengan lem panas ataupun dengan steples (jika buku tipis). Setelah selesai dijilid, selanjutnya akan dirapikan sesuai ukuran buku yang tertera di halaman copyright atau sesuai permintaan awal. Kemudian, biasanya akan dicek terlebih dahulu, atau yang biasa dikenal dengan quality check untuk memeriksa apakah urutan halaman aman, isi aman atau penjilidan aman. Terakhir adalah sring atau wrapping, yaitu membungkus buku yang sudah selesai cetak dengan plastik. Dan, buku yang sudah final, siap dikemas untuk dikirim ke pemesan.

Nah, apakah sudah jelas tentang alur percetakan buku? Jika kamu sedang membutuhkan bantuan untuk mencetak buku, bisa kontak kami buat bekerja sama mewujudkan keinginanmu lho!  [istiqbalul fitriya-red.]

Bagikan Info
Ayo pesan sekarang!