Antologi puisi ini diberi judul Senandung Rakyat Merdeka Luapan Rasa Pemuda Desa, sebagai bentuk representasi dari kaum aktivis-akademisi dari pinggiran kota yang memiliki kebebasan dalam menyampaikan ekspresi dan aspirasi di ruang publik tanpa adanya intervensi dari pihak manapun, sehingga substansi dari karya yang disajikan murni lahir dari relung hati dan kenyataan hidup. Isi dari antologi puisi ini merupakan sekumpulan kisah dan keluh kesah yang dialami, tentang terik matahari dan hujan, cinta dan air mata, harapan dan tawa, penindasan dan budaya, ketidakadilan dan keserakahan, serta narasi-narasi aspirasi lainnya yang ditulis dalam bentuk syair-syair. Kami mencoba mengungkapkan rasa itu dalam gubahan kata yang dirajut melalui imajinasi-imajinasi, memadukan dengan kenyataan serta melukis waktu untuk terus diabadikan melalui bait-bait puisi.

Senandung Rakyat Merdeka (Luapan Rasa Pemuda Desa)

Qudsiyanto

65.000