Jangan Ada Lagi Keharuan
Rp70.000
Pertama, tetralogi keharuan dalam kumpulan puisi ini adalah momentum puitik alam semesta yang meleburkan diri dalam semesta alam penyair, memang begitulah adanya, bagaimana
penyair membaca tragedi dalam keharuan seperti air mata sungai yang hanya menggenang dan hilang ke samudera sekalipun kehilangan itu akan menjelma mutiara (baca: Jangan Ada
Lagi Keharuan 2). Kedua, tetralogi keharuan adalah peristiwa kesendirian yang ditinggalkan atau meninggalkan luka, darah kehidupan dan membasuh dengan air mata sungai yang penuh
kegetiran agar mendapatkan kehidupan kembali dalam riang tawa gembira, namun hal tersebut hanyalah bagian kecil dari menyembuhkan keharuan yang sesungguhnya karena keharuan
yang tak bertepi hanya akan sembuh jika dibalut tasbih kepadaNya yang tak pernah ingkar janji (baca: Jangan Ada Lagi Keharuan 1). Anam Bawean (Penulis Buku Puisi: Ajari Aku Tidur)
Jangan Ada Lagi Keharuan
Syamil Basyayif
70.000
Jangan Ada Lagi Keharuan
Rp70.000
Pertama, tetralogi keharuan dalam kumpulan puisi ini adalah momentum puitik alam semesta yang meleburkan diri dalam semesta alam penyair, memang begitulah adanya, bagaimana
penyair membaca tragedi dalam keharuan seperti air mata sungai yang hanya menggenang dan hilang ke samudera sekalipun kehilangan itu akan menjelma mutiara (baca: Jangan Ada
Lagi Keharuan 2). Kedua, tetralogi keharuan adalah peristiwa kesendirian yang ditinggalkan atau meninggalkan luka, darah kehidupan dan membasuh dengan air mata sungai yang penuh
kegetiran agar mendapatkan kehidupan kembali dalam riang tawa gembira, namun hal tersebut hanyalah bagian kecil dari menyembuhkan keharuan yang sesungguhnya karena keharuan
yang tak bertepi hanya akan sembuh jika dibalut tasbih kepadaNya yang tak pernah ingkar janji (baca: Jangan Ada Lagi Keharuan 1). Anam Bawean (Penulis Buku Puisi: Ajari Aku Tidur)
Jangan Ada Lagi Keharuan
Syamil Basyayif
70.000